Seminar Artificial Intelligence: Mankind’s Last Invention That Change The World
Posted on September 18, 2019

Seminar pertama berjudul “Artificial Intelligence: Mankind’s Last Invention That Change the World” telah diadakan pada Sabtu kemarin  pada tanggal 14 September di Auditorium Dr Indra Suwandi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia. Seminar dimulai dengan perkenalan moderator seminar, yaitu kak M. Reza Qorib, alumni dari Fakultas Ilmu Komputer. Kemudian diperkenalkan speaker yang akan mengisi seminar kali ini, yaitu kak Irvan Bastian Arief, selaku Head of Research Scientist di Tokopedia.

Setelah perkenalan singkat masing – masing, Kak Irvan kemudian memulai seminarnya. Dia membuka seminar dengan sebuah pertanyaan “Apa itu A.I?”, pertanyaan dengan jawaban yang mungkin diketahui oleh banyak orang, namun tidak ada yang bisa menjawabnya. Setelah penjelasan singkatnya mengenai AI, beliau kemudian menjelaskan tentang sejarah dari AI, yang sudah berakar bahkan sejak 50 tahun yang lalu, dimana Alan Turing merupakan salah seorang yang menciptakan AI. Kembali di masa sekarang, AI sepertinya telah mendominasi dengan banyaknya perusahaan yang telah mengimplementasi AI di website serta aplikasi yang mereka miliki. Coba kita lihat Google atau YouTube, walaupun mungkin sebagian besar dari kita belum menyadarinya, Google sebenarnya telah memanfaatkan AI dalam search engine dari yang mereka miliki sejak tahun 2015. Hal yang sama bisa dikatakan untuk YouTube yang telah memakai AI untuk video recommendation nya.

Selanjutnya, kak Irvan menceritakan pengalamannya bekerja di Tokopedia, dimana Ia telah melakukan berbagai penelitian untuk membantu Tokopedia berkembang seperti sekarang ini. Beliau juga menjelaskan bahwa Tokopedia sendiri sedang mengembangkan AI yang mereka miliki, membuat Tokopedia salah satu perusahaan di Indonesia yang mempunyai AI.

Melanjutkan seminarnya, beliau kemudian menjelaskan tentang satu hal penting dalam membuat AI, yaitu Seamless Integration, yang berarti membuat AI yang bisa membantu banyak orang tanpa mereka menyadarinya. Seperti contoh yang  dipakai tadi, dimana Google telah membuat AI untuk search engine nya tanpa banyak orang tahu, yang membuat Seamless Integration dari Google berhasil.

Kemudian kak Irvan mengajari kita tentang AI yang sudah bermunculan di berbagai bidang, sepeti dalam finance dan health serta bagaimana AI telah membantu para pekerja di bidang tersebut, bukannya malah menggantikan mereka seperti ucapan banyak orang. “Coba lihat perkembangan teknologi” ujarnya, walaupun ada pekerjaan yang digantikan oleh itu seperti tukang delman yang digantikan oleh berbagai jenis transportasi, namun banyak pekerjaan yang bermunculan akibat transportasi tersebut, jadi “tidak usah takut kehilangan pekerjaan” katanya.

Pada interview, dia mengatakan bahwa “Tujuan dari AI adalah membantu banyak orang dalam melakukan pekerjaanya supaya kita dapat mencapai banyak hal yang tidak bisa dilakukan dengan mudah oleh seorang manusia. Itulah mengapa kita bukannya menjauhi kemajuan AI yang dilakukan sebagian orang di negeri, harusnya malah mendukung untuk membantu membuat hidup kita jadi lebih baik”.

Pantau terus informasi mengenai COMPFEST selanjutnya melalui akun media sosial Twitter kami @COMPFEST, Instagram kami @COMPFEST, dan situs kami http://www.compfest.id (Editorial Marketing /Irham)

 

© 2019 COMPFEST