COMPFEST X, Depok – Halo Futurist! Pada Minggu (23/9) telah dilaksanakan seminar COMPFEST X dengan judul “How Artificial Intelligence Changes Our Life” di Auditorium Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia . Pada seminar kali ini, ada tiga pembicara yang mengisi sesi seminar, yaitu Matthew Tanudjaja (Lead Global Engineer at LINE), Diatce G. Harahap (CEO BJtech), dan Faris Rahman (CTO Nodeflux). Seminar kali ini dimoderatori oleh Rezka A. Leonandya, Msc. Artificial Intelligence, University of Amsterdam.
Sesi pertama dibuka oleh Pak Diatce G. Harahap dengan topik “How Artificial Intelligence affects business.” Sebagai CEO dari BJtech, Pak Diatce menjelaskan bahwa BJtech adalah platform chatbot yang berbentuk form based. BJtech melihat peluang bisnis dari kecenderungan penjual yang tidak mau menggunakan chatbot karena merasa rumit, sehingga BJtech membantu dengan membuat platform chatbot yang lebih dimengerti para penjual. BJtech memiliki beberapa fitur, diantaranya live agent, form based, analytic, dan push email.
Pak Diatce juga menjelaskan tentang keterkaitan Artificial Intelligence dengan data analyst dan scientist. Dasar dari Artificial Intelligence adalah memahami preferensi masyarakat terhadap suatu hal, dan hal ini dapat dibentuk menjadi data. AI juga berguna sebagai marketing tools, lho! AI dapat menyaring terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan user, dan pertanyaan tersebut selanjutnya diolah menjadi frequently asked questions yang dapat dianalisa sendiri oleh AI. Selain itu, keuntungan dari menggunakan AI pada bisnis adalah pertumbuhan user dan cost tidak linear, sehingga saat pengguna dari chatbot semakin tinggi, cost yang dikeluarkan tetap.
Sesi selanjutnya diisi oleh Pak Matthew Tanudjaja dengan topik “Chatbot in Daily Life: The Future is Here.” Menurut Pak Matthew, ada 3 poin utama bagi seseorang yang ingin membuat chatbot, yaitu memberi insight tentang keadaan di sekitar (dapat dilakukan lewat pengetahuan mengenai cuaca dan pendidikan), chatbot yang meningkatkan produktivitas (misalnya lewat reservasi restoran), dan chatbot yang digunakan untuk entertainment (misalnya game atau multimedia).
Setelah itu, Pak Faris Rahman memulai bagiannya dalam seminar COMPFEST X ini dengan topik “Intelligence Video Analytics.” Pak Faris banyak bekerja di industry solution seperti smart city, security, advertising, dan toll management. Lewat perangkat video (seperti CCTV), Pak Faris bisa mendapatkan data seperti umur, jenis kelamin, dan insight lainnya dari video tersebut karena AI.
Kecanggihan ini juga dapat membantu dalam meningkatkan keamanan negara. Saat Asian Games bulan Agustus kemarin, Nodeflux membantu Polri dengan menciptakan tools yang dapat mendeteksi wajah (Facial Recognition), sehingga saat ada ancaman terorisme, dapat diketahui dengan cepat siapa pelakunya. Tools ini menyimpan sekitar 180 juta data WNI dari E-KTP. Birokrasi untuk mengumpulkan 180 juta E-KTP tersebut cukup sulit. Pak Faris mengaku bahwa dibutuhkan waktu yang cukup lama karena ada undang-undang yang harus di-review.
Nah, banyak banget, kan, kegunaan Artificial Intelligence di kehidupan kita? Untuk para Futurist, tetap semangat dalam menggali Artificial Intelligence, ya, karena COMPFEST yakin di masa depan perkembangan teknologi pasti akan jauh lebih hebat lagi!
Ikuti terus perjalanan COMPFEST X melalui media sosial kami di Instagram @COMPFEST, Twitter @COMPFEST, dan situs utama kami compfest.web.id. (Press/Puspa)