Privasi Modern
Posted on May 8, 2019

Hey, Igniters.

Hari ini kita akan membicarakan privasi di era informasi dan haruskah kamu khawatir atau tidak. Meskipun manusia adalah makhluk sosial, kita, seperti makhluk lain pada umumnya, memerlukan otonomi.“Privasi adalah elemen penting dalam otonomi individu. Banyak dari apa yang membuat kita manusia berasal dari interaksi kita dengan orang lain dalam ruang privat di mana kita menganggap tidak ada yang mengamati. Karena itu, privasi berhubungan dengan apa yang kita katakan, apa yang kita lakukan, dan mungkin bahkan apa yang kita rasakan ” (MacMenemy 2016).

Sekarang kita membahas pertanyaan utamanya. Apakah perkembangan teknologi mengancam privasi secara umum? Jawaban pendeknya adalah iya. Otomatisasi data (penggunaan proses, peralatan, atau sistem otomatis untuk  pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data) telah membuat cara untuk memproses data dengan sangat efisien. Bahkan, pemrosesan data dengan otomatisasi data adalah cara paling efisien dalam menangani data dalam sejarah manusia. Ya memang sih, lawan dari otomatisasi data hanyalah pembuatan data secara manual, seperti menulis dan mencetak foto lalu menyimpannya, tetapi hal tersebut sama sekali tidak efisien. Jauh lebih efisien mengetik sesuatu di komputer atau mengambil foto di HP dan menyimpannya di hard drive atau cloud, bukan? Lebih mudah di-share juga! Namun, pelanggaran privasi melalui hacking dan data harvesting adalah masalah-masalah otomatisasi data yang belum (atau bahkan mungkin tak akan pernah) diatasi.


Menggunakan Teks sebagai Umpan, Spyware Pemerintah Meksiko Menargetkan Wartawan Meksiko dan Keluarga Mereka

Satu contoh dari pelanggaran privasi adalah bagaimana pemerintah Meksiko memata-matai aktivis HAM, jurnalis, dan aktivis antikorupsi dengan menggunakan perangkat lunak khusus bernama “Pegasus”. Contoh lain adalah bagaimana dokumen-dokumen selebriti diretas dan disebar secara massal dan dapat dilihat semua orang. Pelanggaran privasi ini dapat menjadi lebih sulit dilakukan jika para korban lebih sadar akan keamanan data. Password yang kuat, misalnya, sangat membantu dalam menjaga keamanan data dan dapat mencegah apa yang terjadi terhadap selebriti-selebriti tersebut.

Faktanya, otomatisasi data telah mempermudah pemerintah untuk memata-matai orang dan peretasan, dan apa pun yang kamu lakukan, tidak ada cara untuk membuat data 100% aman dari data harvesting selain menghancurkan data tersebut. Namun, ini bukan berarti kamu harus menghindari teknologi dalam kehidupan sehari-hari atau untuk menyimpan data. Pikirkan dari sudut pandang ini. Jika kamu tidak menggunakan teknologi sama sekali dan masih menggunakan surat untuk berkomunikasi dan masih menyimpan semua dokumen penting di dalam laci, pencuri bisa masuk ke kantor pos untuk mencuri suratmu, atau menyelinap ke rumahmu untuk mencuri dokumen-dokumen penting tersebut. Peretas yang mengambil dan mencuri data sama saja dengan pencuri tersebut, tapi peretas adalah versi digitalnya.

Jadi APA yang bisa kamu lakukan untuk mencegah data kamu jatuh ke tangan yang salah? Dengan cara yang sama kamu menjaga barang-barang lain agar tidak dicuri; kamu amankan. Menggunakan password yang kuat (Minimal 12 karakter panjangnya, menggunakan nomor, simbol, huruf kapital, dan huruf kecil) ibaratnya seperti menggunakan gembok yang mahal dan kuat di pintu atau pagar rumahmu. Kamu juga sangat dianjurkan memilik E-mail cadangan untuk memverifikasi identitasmu dan menonaktifkan akun-akun milikmu jika kamu di-hack.  Hal-hal ini akan menghalangi kebanyakan orang untuk mengakses data-data kamu. Namun, tak ada yang kamu bisa lakukan untuk mencegah data kamu diambil atau di mata-matai oleh, misalnya, pemerintah. Sama saja seperti tidak ada yang bisa kamu lakukan untuk mencegah pemerintah membobol rumahmu jika mereka mau.

Oh, jangan lupa untuk berpikir keras tentang apa yang kamu post di internet. Pastikan untuk tidak menaruh informasi yang mempunyai potensi untuk membahayakanmu di internet dan sekali lagi, siapkan E-mail cadangan untuk memverifikasi identitasmu jika identitas kamu dicuri, seperti penipuan phishing.

Kesimpulannya, teknologi membuat banyak hal dalam hidup menjadi lebih mudah. Sayangnya, pencurian data dan peretasan adalah salah satu hal yang dimudahkannya. Hal yang kita bisa lakukan adalah mencoba sekeras-kerasnya untuk menjaga data dan privasi kita. (Editorial Marketing/Kyo)

 

Sumber:

Rengel,Alexandra. 2013. Privacy in the 21st Century.Miami:Martinus Nijhoff Publishers.

https://www.ifla.org/files/assets/faife/ochr_privacy_ifla.pdf

https://www.nytimes.com/2017/06/19/world/americas/mexico-spyware-anticrime.html

 

 

© 2019 COMPFEST