Pada tanggal 21 Juli 2019, Data Science Academy Camp 1 hari pertama telah dilaksanakan di GO-JEK HQ, Pasaraya Blok M. Lalu, 22 Juli Data Science Academy Camp 1 hari kedua dilaksanakan di ESTUBIZI Business Center & Coworking Space. Pada camp pertama ini, peserta diberi berbagai materi dan pelatihan tentang data science.
Hari Pertama Camp 1 Data Science Academy
Pada hari pertama camp 1 ini, kegiatan dimulai dengan pembukaan dan perkenalan masing-masing dari anggota tim dan dilanjutkan dengan kegiatan office tour dengan mengelilingi kantor Gojek. Kegiatan selanjutnya adalah seminar dengan tema “Data Science to Solve City Problems” yang dijelaskan oleh kak Ridlo Nurrahman sebagai Lead Data Scientist Gojek.
Seminar ini menjelaskan tentang bagaimana Gojek mengatasi masalah dan memprediksi sesuatu dengan data science seperti memberi rekomendasi driver saat terjadi kemacetan. Peserta juga dijelaskan banyak tentang data science secara umum serta macam-macam metode dalam data science. Beliau menuturkan visualisasi data adalah salah satu hal yang penting dalam data science. Kak Ridlo menceritakan bahwa data scientist di Indonesia sangat sulit dicari sedangkan yang dibutuhkannya banyak. Ia menceritakan betapa penting dan butuhnya Indonesia akan seorang data scientist. Data science merupakan ilmu yang mencakup programming,statistika, dan bisnis. Beliau berkata bahwa untuk membuat suatu keputusan tidak bisa hanya mengandalkan manusia, namun dibutuhkan juga peran dari data-data yang sudah ada. Dengan adanya data science, kita dapat membuat keputusan dengan mendekati akurasi karena keputusan yang diambil adalah berdasarkan dari data yang sudah ada.
Sesi selanjutnya, peserta dimobilisasi ke ruang lain untuk diberi materi tentang “Tools for Data Science in Python” yang dibawakan oleh Endiyan Rakhmanda sebagai Chief Product Officer di Iykra. Secara garis besar materi yang disampaikan adalah macam-macam tools di python yang biasanya digunakan dalam data science. Dimulai dari package ataupun tools yang biasa digunakan seperti seperti numPy, pandas, matplotlib, dan XGBoost. Tools ini mempunyai peran-peran penting yang berbeda kegunaannya. Lalu dilanjutkan dengan sesi berikutnya yaitu workshop regression yang masih dibawakan oleh pemateri yang sama. Di sini, peserta diajarkan bagaimana memilih variabel yang penting untuk dipakai sebagai visualisasi data.
Untuk menjadi seorang data scientist kita harus memiliki rasa penasaran dan kreatif seperti yang kak Endi katakan, “Jadi tugas kita tuh ngeliat data,terus datanya ceritanya apa,jadi ga bisa cuman sekedar melakukan hal-hal yang biasa tapi harus ada sisi researchnya, harus ada sisi kreatifnya untuk cari tahu kira-kira dalamnya tuh datanya ngomongin apa, pokoknya yang utama harus penasaran”. Beliau juga berpesan bahwa sangat perlu untuk up to date sama ilmu-ilmu yang terbaru karena tidak selamanya data scientist itu dicari dan diperlukan seperti sekarang, dan tidak tahu kedepannya akan dipakainya apa.
“Harus kreatif untuk menambah ilmu jangan terbatas dari kampus, join komunitasnya, masuk ke eventnya, kenalan sama orang-orang yang terlibat di dalamnya. Jadi justru belajar itu bukannya di dalam kelas tapi malah di luar.” Pesan kak Endi untuk para penerus dan penggiat teknologi kedepannya.
Kegiatan selanjutnya adalah case study, yaitu peserta ditantang untuk menganalisis dari data dan soal yang telah diberi. Lalu, peserta diarahkan oleh pembicara. Sebagian besar peserta telah menguasai model-model apa saja yang telah disampaikan oleh kak Endi.
Hari Kedua Camp 1 Data Science Academy
Pada hari kedua Camp 1 data science, kegiatan dimulai dengan penyampaian materi tentang supervised learning oleh kak Juan Intan Kanggrawan sebagai Head of Data & Analytics di Jakarta Smart City. Materi yang disampaikan dimulai dari apa itu supervised learning dan bermacam model supervised learning. Beliau menuturkan bahwa dalam supervised learning, model yang paling sering digunakan adalah regresi linear dan K-nearest neighbor. Regresi linear mencakup hal yang luas, ia hanya membutuhkan data-data berupa variabel yang berisi angka dan akan menunjukkan sebuah garis linear dalam grafiknya, berbeda dengan K-nearest neighbor yang dianalisis berdasarkan pendekatan pengelompokan, ujarnya.
“Data science itu sesederhana mengambil keputusan dengan lebih cepat dan lebih baik, sesederhana itu. Data science penting dan saya rasa pengaruh data science tidak hanya di satu industri saja tapi keseluruhan industri akan menggunakan data dan membuat produk serta menjalankan bisnis berdasarkan data juga.” ujar kak joan saat diwawancarai. “Secara sederhana, supervised learning itu adalah data yang sudah lebih terstruktur, terdefinisikan, variabelnya juga jelas. Jadi ketika kita menganalisis, kita sudah tahu apa yang dianalisis dan hasilnya kira-kira seperti apa, sesederhana itu” beliau melanjutkan penjelasan tentang supervised learning.
Menurutnya, data science itu adalah pola pikir, kerangka pikir yang sistematis dalam pengambilan keputusan. Beliau juga berpesan bahwa dalam menghadapi tren-tren teknologi kita harus siap dan tanggap karena dari waktu ke waktu trennya selalu berubah dan datalah sekarang yang menjadi trennya. Terlebih lagi, teknologi sekarang ranahnya erat dengan Revolution Industry 4.0. Pesan beliau untuk mahasiswa, jangan pernah berhenti belajar dengan hal-hal baru karena teknologi dari waktu ke waktu berubah dan berkembang dengan pesat.
Kegiatan terakhir ditutup dengan latihan supervised learning yang dilanjutkan oleh kak Gregorius Vidy Prasetyo selaku Data Analyst di Home Credit Indonesia. Peserta diberi suatu proyek dan diminta untuk menerapkan model-model supervised learning yang sudah disampaikan. Kegiatan Data Science Academy Camp 1 diakhiri dengan penutupan.
Jangan lupa masih ada Data Science Academy dan Software Engineering Academy Camp 2 lho di akhir minggu ini, jadi pantau terus perjalanan COMPFEST di media sosial Instagram @compfest, Twitter @compfest, dan situs utama kami http://www.compfest.id. (Editorial Marketing/Nazila)