Tidak seperti “hover” board biasa yang kalian bisa temukan di jalan, seorang penemu dari Perancis menggunakan hoverboard berkekuatan jet untuk terbang mengarungi Perancis menuju Inggris, melalui English channel yang menghubungkan Perancis dan Inggris awal Agustus ini. Sang penemu bilang bahwa dia akhirnya telah mencapai mimpinya.
Franky Zapata berhasil meraih pencapain ini pada percobaan kedua, setelah kegagalannya pada percobaan pertama di bulan Juli. Sang penemu menerbangkan “Flyboard“nya dari Sangatte di wilayah Pas de Calais, pinggir utara Perancis untuk perjalanannya sejauh 35 km ke Tanjung St Margaret, diujung tebing putih Dover.
Didampingi oleh tiga helikopter, dia menyelesaikan perjalanannya dalam waktu 22 menit, dengan kecepatan terbang mencapai 177km/jam dan ketinggian 15-20 meter diatas air. Dia sampai pada tujuannya disambut oleh sejumlah penonton dan jurnalis.
Hoverboardnya ditenagai oleh banyak paraffin yang digunakan untuk membuatnya tetap terbang selama 10 menit, namun harus diisi ulang di tengah perjalanan.
Sebelumnya, Franky Zapata pertama kali menciptakan “Flyboard”nya di 2011, yang masih merupakan sebuah alat jet air untuk meluncurkan penggunanya ke udara dengan kapal sebagai sambungannya. Kemudian ia menciptakan “Flyboard Air”, sebuah papan yang ditenagai oleh 4 mesin jet turbo yang dapat membuat penggunanya terbang ke atas udara tanpa adanya sambungan, dengan menggunakan bantuan komputer untuk membuatnya tetap stabil. Kemudian di 2016 Franky Zapata mendapat rekor dunia untuk perjalanan terbang Hoverboard terjauh setelah ia berhasil terbang dengan “Flyboard Air” sejauh 2.224 meter melalui pesisir Perancis menuju Inggris.
Meskipun ini bisa dibilang sebagai “Publicity Stunt” yang dipakai oleh Perusahaan Zapata untuk mendapat perhatian publik, ini juga dapat membuka gerbang untuk masuknya teknologi – teknologi di sektor yang lain. Pemerintah Perancis telah memuji penemuan ‘Made in France’ ini dan bahkan memberikan tanda akan adanya potensi dalam sektor militer. Mereka telah memberi banyak dukungan untuk teknologi ini sebagai salah satu pilihan logistik yang memiliki potensi dan sebagai salah satu platform untuk menyerang sesuatu. Kesuksesan berjangka panjang seperti ini dapat memberikan masa depan pada teknologi ini, meskipun masih terdapat banyak keterbatasan pada hoverboard tersebut. Menteri Angkatan Bersenjata Perancis, Florence Parly, menjelaskan bahwa “Flyboard” dapat di tes pada berbagai kegunaan, contohnya seperti pengiriman barang atau alat bersenjata.
Dengan peningkatan teknologi yang terjadi di dunia berkembang ini, teknologi hoverboard seperti di “Back to the Future” mungkin bukan lagi menjadi sebuah khayalan.
Pantau terus kelanjutan acara COMPFEST melalui media sosial kami di Instagram @COMPFEST, Twitter @COMPFEST, dan situs utama kami http://www.compfest.id (Editorial Marketing/Irham)
Sumber:
https://www.engadget.com/2019/08/04/hoverboard-flight-over-channel-successful/