Advanced Seminar Pertama COMPFEST
Posted on September 24, 2019

Sabtu lalu pada 21 September 2019, COMPFEST mengadakan Advanced Seminar pertamanya di Balai Sidang, Universitas Indonesia. Para peserta seminar berasal dari berbagai universitas, institusi, dan juga dari luar kota. Peserta tampak antusias untuk mendengarkan seminar.

Advanced Seminar ini terdiri dari tiga subtopik yang menampilkan tiga pembicara dan dimoderatori oleh Octabiano Pertama, S.kom, Co-Founder dan Scientist di BISA.AI.

Subtopik pertama adalah “Big Data to Support Digital Transformation” yang dikomandoi oleh Benny Riadi, Head of Solution & Data Architect di  OVO. Pak Riardi memberi tahu peserta seminar bahwa “Data is everything”. Mengenal pelanggan secara detail, seperti perilaku mereka, kebiasaan pembelian, dan interest mereka, adalah hal yang menyebabkan kesuksesan OVO hanya dalam dua tahun. Dia menyatakan bahwa melakukan kombinasi streaming dan batch data ingestion adalah cara cerdas dan efektif untuk mendapatkan data mentah yang dapat membantu mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan pelanggan. Tidak hanya itu, pak Riardi juga memperlihatkan arsitektur model data dan arsitektur Big Data API OVO!

Berikutnya, Dr. Dewi Yanti Liliana, S.Kom., M.Kom, seorang Machine Learning Researcher and alumni Fasilkom UI, menjelaskan subtopik “How Emotion-recognition Technology Will Change Human Life”. Dr.Dewi memberitahu peserta tentang Social Intelligence yang merupakan cabang Artificial Intelligence yang menggunakan Social Signal Processing (SSP). SSP menangkap sinyal dari sensor yang mengenali ekspresi manusia. Dr.Dewi menyatakan bahwa SSP penting karena mewakili moralitas dan emosi manusia. Cabang AI lainnya hanya terbatas pada kemajuan kognitif. Dalam sit-down interview dengan Dr. Dewi, dia menyatakan bahwa implementasi Social Intelligence di Indonesia belum ada. “Ini masih cabang penelitian baru. Masih dalam kondisi awal, ” kata Dr.Dewi. Ia berharap bahwa penelitian SSP yang dia dan timnya lakukan, dapat membangun kesadaran tentang Social Intelligence dan mendorong mahasiswa dan peneliti lainnya untuk menggunakannya untuk kebaikan negara kita. Marketing, entertainment, dan edukasi adalah beberapa contoh sektor yang dapat diuntungkan oleh Social Intelligence.

Yang terakhir tetapi yang tidak kalah penting, subtopik “Big Data & AI In Enabling Instant Underwriting and Claim Processing In the Insurance Industry” yang dibawa oleh Iskak Hendrawan, Chief Information & Technology Officer di Prudential Indonesia. Pak Hendrawan memberitahu peserta bahwa Big Data dapat mendefinisikan dan menciptakan user experience (UX) secara instan. Dia memberi peserta beberapa tips untuk mengatasi data fraud dengan menggunakan machine learning dan menerapkan decision tree. Dia setuju dengan apa yang dikatakan Pak Riadi tentang data menjadi segalanya karena dengan lebih banyak data yang Anda miliki, semakin sedikit harga dan biayanya.

Setelah setiap pembicara mendapat giliran untuk mempresentasikan topik mereka, moderator kami membuka sesi tanya jawab di mana pertanyaan bervariasi dari ancaman Social Intelligence hingga bagaimana mengkonversi data yang disimpan dalam relational model ke NoSQL. Selanjutnya, para peserta Advanced Seminar diantar keluar dari auditorium untuk makan siang dan mengikuti networking session dengan sesama pembicara. Selama networking session, para peserta dapat mengajukan pertanyaan tentang topik seminar secara lebih lanjut dan bahkan bertanya tentang tips untuk proyek yang mereka kerjakan.

Para peserta meninggalkan Balai Sidang hari itu dengan pengetahuan lebih tentang Big Data dan Artificial Intelligence yang mereka dapat gunakan di masa depan.

Pantau terus informasi mengenai COMPFEST selanjutnya melalui akun media sosial Twitter kami @COMPFEST, Instagram kami @COMPFEST, dan situs kami http://www.compfest.id (Editorial Marketing/Afrah)

 

© 2019 COMPFEST